Tak ada hasil yang ditemukan

    Mengenal Cube Entertainment: Sejarah dan Perjalanan

    Mengenal Cube Entertainment: Sejarah dan Perjalanan

    Cube Entertainment telah menjadi salah satu agensi hiburan terkemuka di industri K-pop. Didirikan pada tahun 2006, perusahaan ini telah melahirkan banyak idol dan grup musik populer yang memiliki penggemar di seluruh dunia. Dengan fokus pada pengembangan bakat dan inovasi kreatif, Cube Entertainment berhasil membangun reputasi sebagai rumah bagi artis-artis berbakat dan berkualitas tinggi.

    Artikel ini akan mengulas sejarah dan perjalanan Cube Entertainment dari awal berdirinya hingga saat ini. Pembaca akan mengenal lebih dekat tentang perkembangan awal perusahaan, era keemasannya, serta tantangan yang dihadapi. Selain itu, akan dibahas juga artis-artis ternama yang bernaung di bawah Cube Entertainment seperti BTOB, PENTAGON, (G)I-DLE, dan CLC. Tidak ketinggalan, artikel ini juga akan menyoroti strategi bisnis dan inovasi yang diterapkan oleh agensi ini dalam menghadapi persaingan di industri hiburan Korea Selatan.

    Sejarah Berdirinya Cube Entertainment

    Latar belakang pendirian

    Cube Entertainment memiliki akar yang kuat dalam industri hiburan Korea. Perusahaan ini didirikan pada 29 Agustus 2006 oleh Hong Seung-sung, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur di Daeyoung AV, perusahaan rekaman besar yang merupakan cikal bakal divisi musik dan pertunjukan CJ ENM. Sebelum mendirikan Cube Entertainment, Hong Seung-sung juga pernah menjabat sebagai CEO JYP Entertainment.

    Awalnya, perusahaan ini bernama 'Mdippo Co., Ltd.' dan kemudian berganti nama menjadi 'Playcube'. Seiring dengan perkembangan perusahaan dan debutnya beberapa artis ternama, pada Maret 2011 nama perusahaan akhirnya diubah menjadi Cube Entertainment seperti yang kita kenal saat ini.

    Tokoh-tokoh pendiri

    Selain Hong Seung-sung, Cube Entertainment juga didirikan bersama Shin Jung-hwa (Monica Shin). Keduanya memiliki pengalaman yang luas dalam industri hiburan Korea, yang menjadi modal penting dalam membangun fondasi Cube Entertainment.

    Meskipun ada anggapan bahwa Cube Entertainment merupakan anak perusahaan dari JYP Entertainment karena latar belakang pendirinya, namun sebenarnya Cube Entertainment adalah perusahaan independen yang berdiri sendiri.

    Visi dan misi awal

    Sejak awal pendiriannya, Cube Entertainment memiliki visi untuk menjadi perusahaan hiburan terkemuka yang menghasilkan konten berkualitas tinggi. Mereka berkomitmen untuk menemukan bakat-bakat potensial dan mengembangkannya melalui sistem pelatihan yang terstruktur dan profesional.

    Misi utama Cube Entertainment adalah untuk melatih para trainee dengan karakter, ketangguhan, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi artis berkualitas. Mereka fokus pada pengembangan artis yang tidak hanya memiliki bakat, tetapi juga sikap dan etika yang baik.

    Cube Entertainment juga memiliki tujuan untuk menghasilkan konten yang layak dirilis ke pasar global. Mereka menerapkan standar tinggi dalam perencanaan, produksi, dan promosi yang ditangani oleh para ahli terbaik di industri ini.

    Dengan visi dan misi yang jelas, Cube Entertainment terus bekerja keras untuk menciptakan konten hiburan Asia yang unggul di panggung global. Mereka membangun paradigma baru dalam produksi musik dengan keterampilan analitis yang baik dan sistem yang efisien.

    Perkembangan Awal Cube Entertainment

    Artis-artis pertama

    Setelah didirikan pada tahun 2006, Cube Entertainment mulai mencari bakat-bakat potensial untuk dikembangkan. Pada tahun 2009, agensi ini akhirnya meluncurkan dua grup pertamanya yang menjadi tonggak penting dalam sejarah Cube. Girl group 4Minute debut pada bulan Juni, diikuti oleh boy group BEAST pada bulan Oktober. Kedua grup ini segera mendapatkan perhatian publik dan menjadi pionir bagi kesuksesan Cube Entertainment di industri K-pop.

    Selain grup idol, Cube juga memperkenalkan artis solo pertamanya, G.NA, yang debut pada tahun 2010. Kehadiran G.NA semakin memperkuat posisi Cube sebagai agensi yang mampu mengembangkan bakat-bakat beragam.

    Kesuksesan awal

    Strategi Cube Entertainment untuk mendebutkan artis-artis dengan latar belakang yang beragam terbukti berhasil. 4Minute menjadi grup pertama dari Cube yang meraih kemenangan pertama di acara musik. Sementara itu, BEAST berhasil mencetak prestasi sebagai artis Cube pertama yang mencapai posisi nomor satu di tangga lagu Korea dengan hit "Beautiful", yang kemudian diikuti oleh "Fiction" pada tahun 2011.

    Kesuksesan ini semakin diperkuat dengan pencapaian G.NA sebagai million seller pertama di Cube Entertainment. Dengan dua grup dan seorang artis solo yang sukses, Cube mulai dikenal sebagai salah satu agensi yang diperhitungkan di industri K-pop.

    Tantangan yang dihadapi

    Meskipun mengalami kesuksesan awal yang signifikan, Cube Entertainment juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah persepsi publik terhadap BEAST sebagai "idol daur ulang" karena sebagian besar anggotanya pernah debut atau dikenal sebelumnya di agensi lain. Hal ini sempat menjadi bahan ejekan saat grup tersebut debut.

    Selain itu, Cube juga harus beradaptasi dengan siklus perubahan cepat di industri musik Korea. Meskipun artis-artis mereka seperti 4Minute, BEAST, dan G.NA berhasil merespons tren dengan baik, manajemen Cube mulai menunjukkan masalah dalam pengelolaan pada paruh kedua tahun 2012.

    Tantangan lain muncul ketika CEO Hong Seung-seong jatuh sakit pada tahun 2013, yang berdampak pada stabilitas manajemen perusahaan. Meskipun demikian, Cube terus berusaha untuk berkembang dengan menandatangani kontrak dengan artis ternama seperti Rain pada Mei 2013.

    Era Keemasan Cube Entertainment

    Debut grup-grup populer

    Setelah kesuksesan awal dengan 4Minute dan BEAST, Cube Entertainment terus mengembangkan bakat-bakat baru. Pada tahun 2012, agensi ini meluncurkan boy group BTOB yang segera mendapatkan pengakuan di industri musik Korea. BTOB berhasil meraih kesuksesan besar dengan penjualan album dan konser mereka yang laris.

    Cube Entertainment juga memperkenalkan grup-grup multinasional pertama mereka. Pada tahun 2015, girl group CLC debut sebagai grup multinasional pertama Cube. Kemudian pada 2016, boy group PENTAGON menjadi grup multinasional pertama Cube di kategori boy group.

    Namun, pencapaian terbesar Cube Entertainment datang dengan debut (G)I-DLE pada Mei 2018. Grup ini menjadi artis Cube tercepat yang memenangkan posisi pertama di acara musik, menandai era baru kesuksesan bagi agensi tersebut.

    Pencapaian dan penghargaan

    Selama era keemasannya, Cube Entertainment berhasil meraih berbagai pencapaian dan penghargaan bergengsi. (G)I-DLE, sebagai salah satu grup terdepan Cube, telah memenangkan berbagai penghargaan sejak debut mereka pada 2018. Mereka berhasil meraih beberapa penghargaan rookie dari berbagai ajang penghargaan akhir tahun di Korea Selatan seperti Asia Artist Awards, Gaon Chart Music Awards, dan Melon Music Awards.

    Secara keseluruhan, (G)I-DLE telah memenangkan total 58 penghargaan dari 174 nominasi di berbagai ajang penghargaan musik. Prestasi ini mencerminkan kesuksesan Cube Entertainment dalam mengembangkan bakat-bakat berkualitas tinggi.

    Ekspansi bisnis

    Selama periode ini, Cube Entertainment juga melakukan ekspansi bisnis yang signifikan. Pada tahun 2013, IHQ mengakuisisi Cube Entertainment senilai 16,5 miliar won, yang kemudian diikuti dengan kesuksesan besar dari 4minute, BEAST, dan BTOB pada tahun 2015. Hal ini membuat Cube Entertainment berhasil menjadi perusahaan terbuka.

    Cube Entertainment juga mulai memperluas jangkauan globalnya. Pada awal 2019, mereka memilih NetEase Music sebagai mitra strategis untuk mempromosikan artis-artis mereka di pasar Tiongkok. Selain itu, pada Januari 2021, Cube Entertainment mengumumkan kerjasama dengan platform webtoon Comics Family untuk memproduksi konten video menggunakan IP mereka.

    Dengan berbagai pencapaian dan ekspansi bisnis ini, Cube Entertainment berhasil memantapkan posisinya sebagai salah satu perusahaan hiburan terkemuka di Korea Selatan. Berdasarkan penjualan pada tahun 2022, Cube Entertainment menduduki peringkat ke-6 di antara perusahaan hiburan domestik.

    Perubahan Kepemilikan dan Restrukturisasi

    Akuisisi oleh iHQ

    Pada tahun 2013, Cube Entertainment mengalami perubahan kepemilikan yang signifikan. iHQ (sidusHQ) mengakuisisi 50,01% saham Cube Entertainment senilai 16,5 miliar won. Akuisisi ini menandai awal dari kemitraan strategis antara kedua perusahaan tersebut. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi Cube Entertainment di industri hiburan Korea yang semakin kompetitif.

    Setelah akuisisi tersebut, Cube Entertainment terus berkembang dan mencapai kesuksesan besar. Pada tahun 2015, artis-artis unggulan Cube seperti 4Minute, BEAST, dan BTOB berhasil meraih popularitas tinggi, yang berkontribusi pada keputusan perusahaan untuk menjadi perusahaan terbuka.

    Perubahan manajemen

    Perubahan kepemilikan juga berdampak pada struktur manajemen Cube Entertainment. Pada tahun 2016, industri hiburan Korea dikejutkan dengan mundurnya Hong Seung Sung dari jabatan CEO Cube Entertainment. Keputusan ini diumumkan kepada para pemegang saham pada 21 Juli 2016. Hong Seung Sung, yang merupakan pendiri Cube Entertainment pada tahun 2008, menyampaikan permintaan maaf atas pengunduran dirinya di tengah berbagai tantangan yang sedang dihadapi perusahaan.

    Perubahan kepemilikan berlanjut pada tahun 2020 ketika VT GMP Co., Ltd mengakuisisi 30,61% saham Cube Entertainment dari iHQ senilai 29,1 miliar won. Akuisisi ini mengubah pemegang saham terbesar Cube Entertainment dari iHQ menjadi VT GMP. Setelah akuisisi tersebut, terjadi perubahan dalam jajaran eksekutif Cube Entertainment. Shin Dae-nam mengundurkan diri sebagai CEO, dan posisinya digantikan oleh Ahn Woo-hyung (CEO KVLY) dan Lee Dong-kwan (wakil presiden VT GMP) sebagai co-CEO baru Cube Entertainment.

    Dampak terhadap operasional

    Perubahan kepemilikan dan manajemen memberikan dampak signifikan terhadap operasional Cube Entertainment. Perusahaan menghadapi tantangan finansial pada tahun 2016 setelah kepergian BEAST, yang dilaporkan menyumbang 45% dari total penjualan mereka. Namun, Cube Entertainment berhasil bangkit dengan mengandalkan kesuksesan artis-artis lain seperti BTOB, HyunA, PENTAGON, dan Yoo Seon-ho.

    Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Cube Entertainment terus berinovasi dan mengembangkan bakat-bakat baru. Perusahaan ini berhasil meluncurkan grup-grup populer seperti (G)I-DLE dan LIGHTSUM. Namun, beberapa kontroversi dan keputusan manajemen yang kontroversial telah mempengaruhi citra perusahaan, terutama terkait dengan pengelolaan grup pria.

    Dengan perubahan kepemilikan dan restrukturisasi yang telah dilakukan, Cube Entertainment terus berupaya untuk memperkuat posisinya di industri hiburan Korea. Perusahaan ini fokus pada pengembangan bakat-bakat baru dan ekspansi bisnis untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri K-pop.

    Artis-Artis Ternama Cube Entertainment

    Boyband dan girlband sukses

    Cube Entertainment telah melahirkan beberapa grup idol yang sangat populer di industri K-pop. Salah satu boyband paling sukses dari Cube adalah BTOB yang debut pada tahun 2012. Grup ini dikenal dengan julukan "beagle-dol" karena tingkah laku mereka yang aktif dan konyol, namun juga diakui memiliki kemampuan vokal dan rap yang luar biasa. BTOB berhasil meraih berbagai prestasi selama bernaung di bawah Cube Entertainment hingga akhirnya meninggalkan agensi pada November 2023 setelah 11 tahun berkarier.

    Selain itu, PENTAGON juga menjadi salah satu boyband andalan Cube yang debut pada 2016. Mereka menjadi grup pria multinasional pertama dari Cube dan berhasil meraih popularitas yang cukup tinggi. Meskipun sempat mengalami beberapa perubahan formasi, PENTAGON tetap aktif berkarya hingga saat ini.

    Di sisi girlband, Cube Entertainment memiliki (G)I-DLE yang debut pada 2018. Grup ini mencatatkan sejarah sebagai artis Cube tercepat yang memenangkan posisi pertama di acara musik. (G)I-DLE terus meraih kesuksesan dan menjadi salah satu girlband terdepan di industri K-pop saat ini.

    Solois berbakat

    Selain grup idol, Cube Entertainment juga memiliki beberapa solois berbakat. Salah satunya adalah Jeon Soyeon, leader (G)I-DLE yang juga aktif berkarier solo. Soyeon dikenal sebagai rapper dan produser musik yang sangat berbakat.

    Cube juga pernah menaungi solois seperti HyunA yang sangat populer baik sebagai anggota 4Minute maupun sebagai artis solo. Meskipun kini telah meninggalkan Cube, HyunA sempat menjadi ikon dari agensi ini selama bertahun-tahun.

    Yoo Seonho juga merupakan salah satu solois berbakat dari Cube Entertainment. Ia memulai debutnya pada April 2018 dan terus aktif berkarya hingga saat ini.

    Aktor/aktris naungan Cube

    Selain idol dan penyanyi, Cube Entertainment juga menaungi beberapa aktor dan aktris. Salah satunya adalah Kwon Eunbin yang bergabung dengan Cube sejak 2014. Ia pernah menjadi anggota girlband CLC dan kini fokus pada karier aktingnya.

    Na In-woo juga pernah bernaung di bawah Cube Entertainment sebelum akhirnya pindah agensi. Ia telah membintangi beberapa drama populer dan semakin dikenal publik.

    Meskipun fokus utama Cube Entertainment adalah musik, kehadiran para aktor dan aktris ini menunjukkan upaya agensi untuk mengembangkan bisnisnya di industri hiburan secara lebih luas.

    Dengan berbagai artis ternama yang telah dilahirkan, Cube Entertainment terus berupaya untuk menemukan dan mengembangkan bakat-bakat baru. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, agensi ini tetap menjadi salah satu pemain penting dalam industri hiburan Korea Selatan.

    Inovasi dan Strategi Bisnis

    Pengembangan sub-label

    Cube Entertainment terus berupaya untuk memperluas jangkauan bisnisnya melalui pengembangan sub-label. Salah satu langkah penting yang diambil oleh agensi ini adalah pembentukan label bersama 'U-CUBE' dengan Universal Music Japan pada 23 November 2018. Kemitraan global ini bertujuan untuk memperkuat posisi Cube Entertainment di pasar Jepang dan membuka peluang baru bagi artis-artis mereka di kancah internasional.

    Selain itu, Cube Entertainment juga menjalin kerjasama dengan perusahaan media Tiongkok, Haohao Wenhua Media Company (Hot Idol, Haohao Bangyang Agency), pada Oktober 2018. Langkah ini diambil untuk memfasilitasi aktivitas artis Cube di pasar Tiongkok yang sangat potensial.

    Kolaborasi internasional

    Cube Entertainment aktif menjalin kolaborasi internasional untuk memperluas jangkauan bisnisnya. Pada awal 2019, agensi ini memilih NetEase Music sebagai mitra strategis untuk mempromosikan artis-artis mereka di pasar Tiongkok. Kerjasama ini membuka peluang bagi artis Cube untuk meraih penggemar baru di salah satu pasar musik terbesar di dunia.

    Selain itu, Cube Entertainment juga berpartisipasi dalam proyek Mocaverse, sebuah jaringan pertumbuhan dengan infrastruktur yang dapat dioperasikan bersama. Melalui kemitraan ini, Cube Entertainment akan terlibat dalam aktivasi multi-mitra di sektor-sektor kunci seperti K-pop, IP digital, dan GameFi. Salah satu kolaborasi kreatif yang direncanakan adalah video mashup (G)I-DLE x Mocaverse berdasarkan lagu hit "Queencard" milik (G)I-DLE.

    Diversifikasi bisnis

    Cube Entertainment tidak hanya fokus pada pengembangan artis musik, tetapi juga melakukan diversifikasi bisnis ke berbagai sektor hiburan. Pada Januari 2021, Cube Entertainment mengumumkan kerjasama dengan platform webtoon Comics Family untuk memproduksi konten video menggunakan IP mereka. Rencana ini mencakup produksi 12 konten video eksklusif berdasarkan IP webtoon per tahun, yang akan didistribusikan secara global melalui berbagai platform OTT.

    Selain itu, Cube Entertainment juga memasuki pasar saham melalui SPAC2 sebagai perusahaan afiliasi dari iHQ. Langkah ini bertujuan untuk memperoleh dana dari pemegang saham dengan tujuan utama meningkatkan bisnis musik mereka dan membangun merek K-pop global yang tak terbantahkan. Dengan valuasi 15 miliar Won, Cube Entertainment berencana untuk memperbaiki struktur keuangan, memperkuat bisnis luar negeri, serta meningkatkan proses produksi melalui pencatatan saham ini.

    Melalui berbagai inovasi dan strategi bisnis ini, Cube Entertainment terus berupaya untuk memperkuat posisinya di industri hiburan Korea Selatan dan global. Dengan fokus pada pengembangan sub-label, kolaborasi internasional, dan diversifikasi bisnis, agensi ini berusaha untuk menciptakan peluang baru bagi artis-artis mereka dan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.

    Tantangan dan Kontroversi

    Kasus hukum artis

    Cube Entertainment menghadapi berbagai tantangan hukum terkait artis-artisnya. Salah satu kasus yang menarik perhatian publik adalah kontroversi yang melibatkan mantan anggota (G)I-DLE, Soojin. Pada Februari 2021, muncul tuduhan bahwa Soojin terlibat dalam kasus perundungan semasa sekolah. Meskipun Soojin dan Cube Entertainment awalnya membantah rumor tersebut, kontroversi terus berlanjut hingga akhirnya Soojin harus meninggalkan grup pada Agustus 2021.

    Cube Entertainment berusaha untuk menyelesaikan masalah ini melalui investigasi polisi. Namun, hasil investigasi menunjukkan bahwa pihak yang membuat tuduhan tidak bersalah atas penyebaran informasi palsu. Sebagai konsekuensinya, pada 5 Maret 2022, Cube Entertainment mengumumkan pemutusan kontrak dengan Soojin.

    Selain itu, Cube Entertainment juga menghadapi tantangan terkait perlindungan hak-hak artisnya. Agensi ini telah membentuk komite khusus untuk melindungi hak dan kepentingan para artis. Komite ini aktif memantau penyebaran rumor palsu, hinaan, dan komentar seksual yang bertujuan untuk mempermalukan artis mereka. Cube Entertainment bahkan mengambil tindakan hukum terhadap para pelaku kejahatan siber ini melalui firma hukum.

    Pemutusan kontrak

    Salah satu kasus pemutusan kontrak yang menjadi sorotan adalah kasus Lai Kuan-lin. Pada 17 Juni 2021, Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan untuk mengakhiri kontrak Lai Kuan-lin dengan Cube Entertainment. Keputusan ini mengakhiri sengketa yang berlangsung selama dua tahun sejak Juli 2019 ketika Lai meminta untuk mengakhiri kontraknya. Salah satu klaim Lai adalah bahwa Cube Entertainment telah menjual hak manajemen artisnya di Tiongkok kepada pihak ketiga tanpa memberitahunya. Hakim menyetujui klaim Lai dan menganggap kontrak tersebut tidak sah.

    Kasus pemutusan kontrak lainnya yang menarik perhatian adalah kasus BEAST. Pada Oktober 2016, setelah kontrak mereka berakhir, anggota BEAST meninggalkan Cube Entertainment kecuali Jang Hyunseung. Mereka kemudian melakukan debut ulang sebagai Highlight di bawah agensi baru.

    Persaingan industri

    Cube Entertainment menghadapi persaingan yang ketat di industri hiburan Korea Selatan. Sebagai salah satu agensi terkemuka, Cube harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya dalam menemukan dan mengembangkan bakat-bakat baru. Persaingan ini semakin intensif dengan munculnya agensi-agensi baru yang juga aktif mencari trainee berbakat.

    Salah satu tantangan yang dihadapi Cube Entertainment adalah mempertahankan posisinya di industri yang sangat dinamis. Meskipun telah melahirkan beberapa grup idol populer seperti BTOB, PENTAGON, dan (G)I-DLE, Cube Entertainment harus terus berinovasi untuk tetap relevan di pasar yang semakin kompetitif.

    Untuk menghadapi persaingan ini, Cube Entertainment telah mengambil langkah-langkah strategis. Salah satunya adalah dengan membentuk label bersama 'U-CUBE' dengan Universal Music Japan pada 23 November 2018. Kemitraan global ini bertujuan untuk memperkuat posisi Cube Entertainment di pasar Jepang dan membuka peluang baru bagi artis-artis mereka di kancah internasional.

    Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kontroversi, Cube Entertainment terus berupaya untuk memperkuat posisinya di industri hiburan Korea Selatan. Dengan fokus pada pengembangan bakat dan inovasi, agensi ini bertekad untuk tetap menjadi salah satu pemain utama dalam industri K-pop yang semakin kompetitif.

    Kesimpulan

    Perjalanan Cube Entertainment selama hampir dua dekade telah memiliki pengaruh besar pada industri K-pop. Dari awal yang sederhana hingga posisinya saat ini sebagai salah satu agensi terkemuka, Cube telah melahirkan banyak artis terkenal dan menciptakan karya-karya musik yang berkesan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, komitmen agensi ini untuk mengembangkan bakat dan berinovasi telah memungkinkannya tetap menjadi pemain kunci di dunia hiburan Korea yang kompetitif.

    Ke depannya, Cube Entertainment tampaknya akan terus beradaptasi dengan perubahan lanskap industri. Dengan fokus pada ekspansi global dan diversifikasi bisnis, agensi ini berupaya untuk memperkuat posisinya di pasar internasional. Meski persaingan semakin ketat, dedikasi Cube untuk menemukan dan mengembangkan bakat-bakat baru memberinya peluang untuk tetap relevan dan sukses dalam tahun-tahun mendatang.

    FAQS

    1. Apakah Cube Entertainment menawarkan pelatihan untuk calon trainee? Ya, Cube Entertainment memiliki sistem pelatihan terstruktur untuk mengembangkan bakat-bakat potensial menjadi artis berkualitas tinggi.

    2. Bagaimana cara mendaftar audisi di Cube Entertainment? Cube Entertainment mengadakan audisi terbuka dan tertutup. Untuk audisi terbuka, calon peserta dapat datang langsung ke tempat audisi tanpa persiapan khusus. Untuk audisi tertutup, calon peserta perlu mengirimkan materi audisi melalui email.

    3. Berapa lama masa pelatihan di Cube Entertainment? Masa pelatihan di Cube Entertainment bervariasi tergantung perkembangan trainee, biasanya berkisar antara 2-5 tahun sebelum debut.

    4. Grup idol Cube Entertainment mana yang paling sukses? Beberapa grup idol Cube Entertainment yang sangat sukses antara lain BTOB, PENTAGON, dan (G)I-DLE.

    5. Apakah Cube Entertainment hanya fokus pada musik K-pop? Tidak, selain musik K-pop, Cube Entertainment juga mengembangkan bisnis di bidang akting, produksi konten, dan kolaborasi internasional.

    6. Bagaimana kebijakan Cube Entertainment terkait wajib militer untuk artis pria? Cube Entertainment mendukung artis pria untuk menjalani wajib militer sesuai aturan pemerintah Korea Selatan. Beberapa anggota grup seperti BTOB dan PENTAGON telah menjalani wajib militer.

    7. Apakah Cube Entertainment memiliki sub-label? Ya, Cube Entertainment memiliki sub-label bernama U-CUBE yang merupakan hasil kerjasama dengan Universal Music Japan untuk pengembangan pasar Jepang.

    8. Bagaimana strategi Cube Entertainment dalam mengembangkan pasar internasional? Cube Entertainment aktif menjalin kerjasama dengan perusahaan luar negeri seperti Universal Music Japan dan NetEase Music China untuk mempromosikan artis mereka di pasar global.

    9. Apakah Cube Entertainment memiliki program untuk pengembangan solois? Ya, Cube Entertainment juga fokus mengembangkan solois berbakat seperti Jeon Soyeon dari (G)I-DLE yang aktif berkarier solo selain sebagai anggota grup.

    10. Bagaimana kebijakan Cube Entertainment terkait skandal artis? Cube Entertainment berusaha menangani skandal artis dengan hati-hati, namun beberapa kasus berujung pada pemutusan kontrak seperti yang terjadi pada HyunA dan E'Dawn.

    11. Apakah Cube Entertainment memiliki program untuk pengembangan aktor/aktris? Ya, Cube Entertainment juga menaungi beberapa aktor/aktris seperti Kwon Eunbin dan Na In-woo yang aktif membintangi drama Korea.

    12. Bagaimana sistem kontrak di Cube Entertainment? Sistem kontrak di Cube Entertainment umumnya berdurasi beberapa tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

    13. Apakah Cube Entertainment terbuka untuk kolaborasi dengan agensi lain? Ya, Cube Entertainment terbuka untuk kolaborasi dengan agensi lain, seperti yang terlihat dari kerjasama mereka dengan Universal Music Japan dan perusahaan media Tiongkok.

    14. Bagaimana kebijakan Cube Entertainment terkait promosi artis? Cube Entertainment berupaya mempromosikan artis mereka melalui berbagai platform, namun beberapa kritik muncul terkait kurangnya promosi untuk beberapa grup seperti CLC.

    15. Apakah Cube Entertainment memiliki program untuk pengembangan produser musik? Ya, Cube Entertainment mendorong artis mereka untuk terlibat dalam produksi musik, seperti Hui dari PENTAGON dan Soyeon dari (G)I-DLE yang aktif menulis dan memproduksi lagu.

    Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang Cube Entertainment dan operasinya di industri hiburan Korea. Meskipun agensi ini menghadapi berbagai tantangan, Cube Entertainment terus berupaya untuk mengembangkan bakat-bakat baru dan memperkuat posisinya di industri K-pop yang kompetitif.

    Posting Komentar

    Lebih baru Lebih lama

    نموذج الاتصال