Tak ada hasil yang ditemukan

    HYBE: Perjalanan dari Awal Hingga Menjadi Raksasa K-Pop

    HYBE: Perjalanan dari Awal Hingga Menjadi Raksasa K-Pop

    HYBE telah menjadi nama yang tak asing lagi dalam industri K-pop global. Perusahaan ini memiliki pengaruh besar pada lanskap musik Korea Selatan dan internasional. Dari awal yang sederhana sebagai BigHit Entertainment, HYBE berkembang menjadi raksasa hiburan yang menaungi beberapa artis terpopuler di dunia, termasuk BTS dan NewJeans. Keberhasilan HYBE tidak hanya terbatas pada manajemen bakat, tetapi juga meluas ke inovasi teknologi dan ekspansi global.

    Artikel ini akan menelusuri perjalanan HYBE dari awal hingga posisinya saat ini sebagai pemain utama dalam industri K-pop. Kita akan membahas transformasi perusahaan, kesuksesan grup-grup di bawah naungannya, strategi akuisisi, dan dampaknya pada industri musik. Selain itu, kita juga akan mengulas tantangan dan kontroversi yang dihadapi HYBE, serta peran kunci Bang Si Hyuk dalam membentuk visi perusahaan. Melalui eksplorasi ini, kita akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana HYBE mengubah cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati di era digital.

    Awal Mula HYBE: Dari Big Hit Entertainment

    Pendirian Big Hit Entertainment

    Big Hit Entertainment didirikan pada 1 Februari 2005 oleh Bang Si-hyuk, seorang penulis lagu berbakat yang memiliki visi besar untuk industri musik Korea. Pada awalnya, perusahaan ini merupakan label rekaman kecil yang berfokus pada pengembangan bakat-bakat baru. Langkah pertama Big Hit dalam industri musik ditandai dengan penandatanganan kontrak dengan trio vokal 8Eight pada tahun 2007.

    Visi Bang Si-hyuk

    Bang Si-hyuk memiliki visi yang ambisius untuk Big Hit Entertainment. Ia ingin menciptakan perusahaan hiburan yang tidak hanya fokus pada manajemen artis, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada masyarakat. Visi ini tercermin dalam misi perusahaan "Music and Artist for Healing" yang diadopsi setelah lokakarya perusahaan pada tahun 2011.

    Bang Si-hyuk menyadari bahwa di era digital, banyak orang merasa terisolasi dan kesepian. Ia ingin menciptakan musik dan artis yang dapat menginspirasi, menghibur, dan menyembuhkan pendengarnya. Visi ini menjadi landasan bagi pembentukan BTS, grup yang kemudian menjadi ikon global K-pop.

    Tantangan Awal

    Perjalanan Big Hit Entertainment tidak selalu mulus. Pada tahun 2011, perusahaan menghadapi krisis finansial yang serius dan hampir bangkrut. Artis-artis awal mereka gagal mendapatkan popularitas yang signifikan di industri musik yang sangat kompetitif.

    Namun, Bang Si-hyuk dan timnya tidak menyerah. Mereka mengadakan lokakarya untuk mengevaluasi ulang seluruh strategi perusahaan. Mereka mempertanyakan kembali konsep dasar tentang idol, bisnis hiburan, dan karakteristik penggemar. Hasil dari lokakarya ini membentuk dasar bagi strategi baru Big Hit yang berfokus pada "penyembuhan" melalui musik.

    Tantangan lain yang dihadapi Big Hit adalah keterbatasan sumber daya. Sebagai perusahaan kecil, mereka harus beroperasi dengan anggaran terbatas. Bahkan, ketujuh anggota BTS harus berbagi satu kamar asrama hingga tahun 2016. Meskipun demikian, keterbatasan ini justru mempererat ikatan antara anggota grup dan menciptakan etos kerja yang kuat.

    Meskipun menghadapi berbagai rintangan, Big Hit Entertainment terus berkembang. Mereka menandatangani kontrak manajemen bersama dengan JYP Entertainment untuk grup 2AM pada tahun 2010. Pada tahun yang sama, Bang Si-hyuk merekrut RM sebagai anggota pertama BTS dan memulai audisi nasional untuk menemukan anggota lainnya. Keputusan ini menjadi titik balik bagi perusahaan, yang akhirnya mengantarkan mereka menjadi salah satu pemain utama dalam industri K-pop global.

    Debut dan Kesuksesan BTS

    Proses Pembentukan BTS

    BTS dibentuk melalui proses yang panjang oleh Big Hit Entertainment. Perusahaan ini mengadakan audisi selama beberapa tahun untuk menemukan anggota yang tepat. Pada tahun 2010, RM (Kim Nam-joon) menjadi trainee pertama setelah direkrut oleh CEO Bang Si-hyuk. Selanjutnya, enam anggota lainnya bergabung melalui audisi nasional. Meskipun awalnya direncanakan sebagai grup hip-hop, konsep BTS berkembang menjadi grup idola K-pop dengan unsur hip-hop yang kuat.

    Perjuangan Awal BTS

    Pada 13 Juni 2013, BTS akhirnya melakukan debut panggung pertama mereka di acara M Countdown dengan single "No More Dream". Namun, awal perjalanan mereka tidak mudah. Single debut ini hanya mencapai peringkat 84 di Gaon Download Chart. BTS harus berjuang keras untuk mendapatkan pengakuan di industri musik Korea yang sangat kompetitif.

    Sebagai grup dari agensi kecil, BTS menghadapi banyak tantangan. Mereka harus tinggal bersama di asrama kecil dan berlatih hingga 15 jam sehari. Bahkan, penampilan pertama mereka hanya disaksikan oleh segelintir orang dari industri hiburan. Namun, BTS terus bekerja keras dan fokus mengembangkan musik serta keterampilan mereka.

    Terobosan BTS di Industri K-pop

    Terobosan pertama BTS datang pada tahun 2015 ketika single "I Need U" memenangkan penghargaan Best Male Dancer di Melon Music Awards. Ini menjadi awal dari serangkaian kesuksesan yang lebih besar. Album kompilasi Korea pertama mereka, The Most Beautiful Moment in Life: Young Forever, meraih penghargaan Daesang (penghargaan utama) untuk Album of the Year di Melon Music Awards 2016 dan Artist of the Year di Mnet Asian Music Awards 2016.

    Kesuksesan BTS terus meningkat secara eksponensial. Pada tahun 2017, album Love Yourself: Her mencapai peringkat 7 di Billboard 200, menjadi album K-pop dengan peringkat tertinggi saat itu. Album ini terjual lebih dari 1,49 juta kopi dan menjadi album fisik Korea terlaris tahun 2017. Tur Wings mereka juga sangat sukses, dengan penjualan sekitar 550.000 tiket.

    Keunikan BTS terletak pada pendekatan mereka terhadap musik dan hubungan dengan penggemar. Mereka sering menulis dan memproduksi lagu mereka sendiri, dengan lirik yang bermakna dan menyentuh isu-isu sosial. Penggunaan media sosial yang efektif juga membantu mereka membangun basis penggemar global yang sangat loyal, dikenal sebagai ARMY.

    Transformasi Menjadi HYBE Corporation

    Rebranding dari Big Hit ke HYBE

    Pada Maret 2021, Big Hit Entertainment mengumumkan perubahan nama menjadi HYBE Corporation. Transformasi ini menandai langkah besar perusahaan untuk menjadi platform gaya hidup hiburan berbasis musik. Perubahan nama ini disetujui dalam rapat pemegang saham pada 30 Maret dan mulai berlaku pada 31 Maret 2021.

    Sebagai bagian dari rebranding, HYBE memperkenalkan struktur organisasi baru yang terdiri dari tiga pilar utama: label, solusi, dan platform. Divisi label mencakup Big Hit Music (nama baru untuk operasi musik Big Hit), BELIFT LAB, PLEDIS Entertainment, KOZ ENTERTAINMENT, Source Music, dan HYBE Labels Japan.

    Struktur Organisasi HYBE

    HYBE mengadopsi struktur multi-label yang memungkinkan setiap label beroperasi secara independen sambil tetap berada di bawah payung HYBE. Struktur ini memungkinkan HYBE untuk mengelola berbagai artis dan genre musik dengan lebih efektif.

    Dalam struktur baru ini, HYBE membentuk HYBE MUSIC GROUP APAC untuk mengawasi bisnis label musik di Korea dan Jepang. Young Jae Shin ditunjuk sebagai Presiden HYBE MUSIC GROUP APAC, efektif mulai 1 Agustus 2024.

    HYBE juga memiliki dewan direksi yang terdiri dari direktur internal dan eksternal. Scooter Braun menjabat sebagai CEO HYBE AMERICA, sementara beberapa direktur luar seperti Lim Soo-Hyon, Hahm Yunseek, dan Park Youngho juga menjadi bagian dari struktur kepemimpinan perusahaan.

    Ekspansi Bisnis

    Setelah rebranding, HYBE memperluas bisnisnya ke berbagai sektor. Perusahaan ini mengakuisisi Ithaca Holdings milik Scooter Braun pada April 2021, yang mencakup SB Projects dan Big Machine Label Group. Investasi sebesar IDR 15419235,21 juta (₩1,07 triliun) dialokasikan untuk akuisisi ini.

    HYBE juga memasuki kemitraan berbasis ekuitas dengan perusahaan fintech Korea, Dunamu, untuk mengembangkan bisnis NFT bersama. HYBE memperoleh 2,6% saham Dunamu seharga ₩500 miliar, sementara Dunamu menerima 5,6% saham HYBE senilai ₩700 miliar.

    Selain itu, HYBE meluncurkan label musik baru bernama ADOR pada November 2021, dengan Min Hee-jin sebagai CEO. Label ini kemudian meluncurkan grup perempuan NewJeans pada Juli 2022.

    HYBE terus memperluas jangkauannya secara global, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, dan Amerika Latin. Perusahaan ini menerapkan strategi "Multi-home, Multi-genre" untuk mengembangkan bisnis yang mencerminkan budaya dan karakteristik lokal di setiap pasar.

    Dengan transformasi ini, HYBE bertujuan untuk menjadi perusahaan platform gaya hidup hiburan terkemuka di dunia, dengan fokus pada musik, platform, dan inisiatif pertumbuhan berbasis teknologi di masa depan.

    Akuisisi dan Kemitraan Strategis

    Akuisisi Label Rekaman

    HYBE terus memperluas pengaruhnya dalam industri musik global melalui serangkaian akuisisi strategis. Pada tahun 2023, perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi penting, termasuk pembelian label hip-hop dan perusahaan manajemen senilai IDR 4869232.17 juta, serta mengakuisisi 51,5% saham yang tersisa di Belift Labs, rumah bagi grup K-pop ENHYPEN, dengan nilai IDR 1850308.23 juta. Langkah ekspansi HYBE yang paling signifikan adalah akuisisi Ithaca Holdings senilai IDR 17042.31 miliar pada tahun 2021, yang mencakup SB Projects milik Scooter Braun dan Big Machine Label Group yang berbasis di Nashville.

    Kerjasama Internasional

    HYBE tidak hanya fokus pada akuisisi, tetapi juga menjalin kemitraan strategis untuk memperkuat posisinya di pasar global. Perusahaan ini telah mengumumkan kerjasama dengan Universal Music Group (UMG) untuk berbagai proyek musik dan teknologi. Salah satu hasil dari kemitraan ini adalah pembentukan usaha patungan antara HYBE dan Geffen Records, label unggulan UMG, untuk meluncurkan grup global melalui label baru yang berbasis di Los Angeles.

    Di pasar Latin Amerika, HYBE secara resmi memasuki industri musik Latin yang sedang berkembang pesat. Pada November 2023, perusahaan ini mengakuisisi Exile Music, sebuah label afiliasi dari studio hiburan berbahasa Spanyol, Exile Content. Melalui akuisisi ini, HYBE meluncurkan divisi musik Latin yang berbasis di Meksiko bernama HYBE Latin America.

    Diversifikasi Portofolio

    Selain memperluas bisnis musiknya, HYBE juga berinvestasi di berbagai sektor lain untuk mendiversifikasi portofolionya. Perusahaan ini telah mengumumkan rencana untuk melakukan investasi di bidang gaming, teknologi audio/suara, AI generatif, Original Story Business (OSB), dan pengalaman terintegrasi online dan offline.

    Dalam industri game, HYBE telah mengakuisisi saham di pengembang Flint, pembuat game populer Dragon Blaze. Langkah ini merupakan bagian dari strategi HYBE untuk memasuki industri game dan metaverse. HYBE juga memiliki unit khusus bernama HYBE IM (Interactive Media) yang melakukan penelitian teknologi di bidang game, metaverse, dan AI.

    Dengan diversifikasi ini, HYBE bertujuan untuk menjadi perusahaan hiburan komprehensif yang tidak hanya unggul dalam industri musik, tetapi juga mampu bersaing di berbagai sektor hiburan lainnya. Strategi ini mencerminkan visi HYBE untuk menjadi platform gaya hidup hiburan terkemuka di dunia, dengan fokus pada musik, teknologi, dan pengalaman terintegrasi.

    Inovasi Teknologi dan Platform

    Pengembangan Weverse

    HYBE telah mengembangkan platform komunitas penggemar bernama Weverse yang diluncurkan pada tahun 2019. Platform ini mengalami pertumbuhan pesat, mencapai 9,5 juta pengguna aktif bulanan pada kuartal kedua 2023, meningkat lebih dari 58% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Weverse menyatukan berbagai konten terkait artis seperti video musik, teaser, film, dan siaran langsung. Platform ini juga memiliki toko merchandise yang disebut Weverse Shop.

    Pada kuartal kedua 2023, Weverse meluncurkan beberapa fitur baru untuk meningkatkan pengalaman penggemar. Salah satunya adalah metode pembayaran bernama Jelly yang memungkinkan pengguna membeli konten video premium. Fitur lainnya termasuk Weverse DM, layanan pesan pribadi antara penggemar dan artis, serta Fan Letter yang memungkinkan penggemar mengirim pesan digital yang dihias kepada artis favorit mereka.

    Integrasi VLive

    Pada Januari 2021, HYBE mengumumkan rencana untuk mengintegrasikan layanan V Live milik Naver Corporation ke dalam platform Weverse. Proses integrasi ini dimulai pada Maret 2022 dengan transfer informasi pengguna dan perubahan manajemen. Tujuannya adalah untuk menggabungkan kedua platform menjadi satu layanan yang lebih komprehensif.

    Integrasi ini memungkinkan Weverse untuk memanfaatkan teknologi 'spot live' milik V Live, yang memungkinkan artis melakukan siaran langsung di Weverse kapan saja. Di masa depan, Weverse juga akan menciptakan sinergi dengan kemampuan penelitian dan pengembangan Naver dalam bidang pencarian, kecerdasan buatan, dan teknologi lainnya.

    Solusi Digital HYBE

    HYBE terus berinovasi dalam mengembangkan solusi digital untuk meningkatkan pengalaman penggemar dan memperluas jangkauan bisnisnya. Salah satu inovasi terbaru adalah pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengatasi hambatan bahasa. HYBE mengakuisisi perusahaan AI suara Korea, Supertone, senilai 45 miliar won pada Januari 2023.

    Teknologi AI ini memungkinkan HYBE untuk merilis lagu dalam berbagai bahasa secara simultan. Contohnya adalah lagu penyanyi MIDNATT yang dirilis dalam enam bahasa sekaligus - Korea, Inggris, Spanyol, Mandarin, Jepang, dan Vietnam. Teknologi ini menggunakan pembelajaran mendalam yang didukung oleh kerangka kerja Neural Analysis and Synthesis (NANSY) untuk menghasilkan suara yang lebih alami.

    HYBE juga berencana untuk memasuki bisnis blockchain dan NFT melalui kemitraan strategis dengan Dunamu, operator bursa kripto Upbit. Mereka membentuk usaha patungan bernama Levvels, dengan Dunamu memiliki 65% saham dan HYBE 35%. Melalui kemitraan ini, HYBE bertujuan untuk mengubah kekayaan intelektual artis menjadi aset digital yang dapat dinikmati oleh penggemar.

    Dengan berbagai inovasi teknologi dan platform ini, HYBE terus berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri hiburan global, sambil memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan interaktif bagi para penggemar K-pop di seluruh dunia.

    Dampak HYBE pada Industri K-pop

    Perubahan Lanskap Industri

    HYBE telah membawa perubahan besar dalam lanskap industri K-pop. Sebagai perusahaan yang menaungi BTS, grup K-pop terpopuler di dunia, HYBE telah mengubah cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi. Perusahaan ini telah mengembangkan model bisnis yang berfokus pada penggemar, mengintegrasikan teknologi dan konten untuk menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi para penggemar.

    Salah satu inovasi utama HYBE adalah platform Weverse, yang memungkinkan artis berkomunikasi langsung dengan penggemar mereka. Platform ini telah menjadi standar baru dalam interaksi artis-penggemar di industri K-pop. Selain itu, HYBE juga telah memperluas bisnisnya ke berbagai sektor, termasuk webtoon, konser, teknologi audio AI, dan platform digital lainnya.

    Standar Baru Manajemen Artis

    HYBE telah memperkenalkan pendekatan baru dalam manajemen artis melalui sistem multi-label. Struktur ini memungkinkan label-label di bawah HYBE untuk beroperasi secara independen sambil tetap mendapatkan dukungan dari perusahaan induk. Pendekatan ini telah memungkinkan HYBE untuk mengelola berbagai artis dan genre musik dengan lebih efektif.

    Namun, sistem ini juga menghadapi tantangan. Beberapa kritikus berpendapat bahwa struktur multi-label HYBE cenderung menciptakan homogenitas dalam produksi musik, dengan fokus yang berlebihan pada hasil finansial daripada keberagaman konten. Hal ini telah memicu perdebatan tentang autentisitas dan kreativitas dalam industri K-pop.

    Pengaruh Global

    HYBE telah memainkan peran kunci dalam memperluas pengaruh global K-pop. Melalui akuisisi strategis dan kemitraan internasional, HYBE telah memperkuat posisinya di pasar musik global. Perusahaan ini telah mengakuisisi Ithaca Holdings milik Scooter Braun dan QC Media Holdings, serta membentuk HYBE America dan HYBE Latin America.

    Ekspansi global ini telah membuka peluang baru bagi artis K-pop untuk memasuki pasar internasional. Namun, hal ini juga menimbulkan tantangan baru, termasuk kebutuhan untuk beradaptasi dengan preferensi musik lokal sambil mempertahankan esensi K-pop.

    Meskipun HYBE telah mencapai kesuksesan besar, perusahaan ini juga menghadapi kritik dan kontroversi. Beberapa pengamat industri mengkhawatirkan dominasi HYBE dapat mengarah pada oligopoli dalam industri K-pop, yang berpotensi mengurangi keberagaman dan kreativitas. Selain itu, konflik internal seperti perselisihan dengan label anak perusahaan ADOR telah menunjukkan tantangan dalam mengelola struktur multi-label yang kompleks.

    Terlepas dari kontroversi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa HYBE telah membawa perubahan signifikan dalam industri K-pop. Perusahaan ini terus mendorong inovasi dan ekspansi, dengan fokus pada teknologi, konten original, dan pengalaman penggemar yang terintegrasi. Dampak HYBE pada industri K-pop kemungkinan akan terus terasa dalam tahun-tahun mendatang, membentuk masa depan musik pop Korea dan pengaruhnya di panggung global.

    Tantangan dan Kontroversi

    Tekanan Publik

    HYBE menghadapi tekanan publik yang signifikan akibat berbagai kontroversi yang melibatkan perusahaan tersebut. Salah satu insiden yang menarik perhatian publik adalah perselisihan antara HYBE dan Min Hee-jin, CEO ADOR, sebuah label di bawah naungan HYBE. Konflik ini menyebabkan penurunan harga saham HYBE sebesar 12,6% dalam seminggu, menghapus sekitar 1,06 triliun won dari kapitalisasi pasar perusahaan.

    Perselisihan ini bermula ketika HYBE mengumumkan audit terhadap Min Hee-jin atas dugaan upaya pengambilalihan manajemen ADOR. Min membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa konflik sebenarnya terkait dengan dugaan plagiarisme konsep NewJeans oleh grup ILLIT yang dinaungi HYBE. Pertukaran tuduhan ini memicu perdebatan publik yang intens mengenai praktik manajemen HYBE dan integritas kreatifnya.

    Isu Hak Cipta

    HYBE juga menghadapi tantangan terkait hak cipta. Sebuah gugatan diajukan terhadap BTS dan HYBE atas dugaan pelanggaran hak cipta terkait acara reality show K-pop "I-Land". Penggugat, Bryan Kahn, mengklaim bahwa idenya untuk acara serupa telah "dicuri" untuk membuat "I-Land". Kahn menuntut ganti rugi maksimal sebesar IDR 2434616086.51 untuk setiap karya yang dilanggar.

    Kasus ini menunjukkan kompleksitas isu hak kekayaan intelektual dalam industri hiburan, terutama ketika ide-ide kreatif dapat memiliki kemiripan. HYBE harus berhati-hati dalam menangani kasus-kasus semacam ini untuk melindungi reputasinya dan menghindari kerugian finansial yang potensial.

    Manajemen Krisis

    Dalam menghadapi berbagai kontroversi, kemampuan HYBE dalam manajemen krisis diuji. Perusahaan ini harus menangani tuduhan serius, termasuk dugaan manipulasi chart musik dan keterlibatan dengan kelompok yang kontroversial. HYBE merespons dengan tegas, menyatakan bahwa mereka melihat tuduhan online baru-baru ini sebagai bagian dari upaya untuk mencemarkan reputasi dan merusak kekayaan intelektual mereka.

    HYBE mengadopsi kebijakan tanpa toleransi terhadap postingan berbahaya dan berjanji untuk mengejar masalah ini dengan tegas, tanpa kelonggaran atau penyelesaian. Namun, pendekatan ini juga menghadapi kritik, dengan beberapa pengamat menyarankan bahwa pertukaran tuduhan publik dapat merugikan kedua belah pihak dan industri secara keseluruhan.

    Meskipun menghadapi berbagai tantangan, analis industri memprediksi bahwa kontroversi ini mungkin memiliki dampak terbatas pada pendapatan HYBE dalam jangka panjang. Namun, HYBE perlu mengelola krisis ini dengan hati-hati untuk mempertahankan kepercayaan investor, penggemar, dan mitra industri. Kemampuan perusahaan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini akan menjadi kunci dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri K-pop global.

    Kesimpulan

    Perjalanan HYBE dari label rekaman kecil menjadi raksasa hiburan global menunjukkan dampak besar perusahaan ini pada industri K-pop. Melalui inovasi teknologi, strategi akuisisi yang cerdas, dan pengembangan bakat yang brilian, HYBE telah mengubah cara musik diproduksi dan dinikmati di seluruh dunia. Keberhasilan BTS dan artis-artis lainnya di bawah naungan HYBE telah membuka jalan bagi ekspansi K-pop ke pasar internasional yang lebih luas.

    Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kontroversi, HYBE terus mendorong batas-batas industri hiburan. Fokus perusahaan pada teknologi, konten original, dan pengalaman penggemar yang terintegrasi kemungkinan akan terus membentuk masa depan K-pop dan pengaruhnya di kancah global. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi, HYBE berada dalam posisi yang baik untuk mempertahankan perannya sebagai pemain kunci dalam evolusi industri musik Korea dan internasional.

    FAQS

    Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang HYBE:

    1. Apa itu HYBE 2.0? HYBE 2.0 adalah strategi baru yang diumumkan oleh HYBE pada 1 Agustus untuk menata ulang struktur bisnis dan tata kelola perusahaan. Strategi ini berfokus pada tiga area bisnis inti: Musik, Platform, dan inisiatif pertumbuhan berbasis teknologi di masa depan.

    2. Bagaimana struktur label HYBE? Saat ini ada sembilan label independen di bawah HYBE. Setiap label diberi otonomi untuk menciptakan berbagai musik dan konten, namun tetap bekerja sama dan bersaing secara sehat.

    3. Apa rencana ekspansi HYBE? HYBE berencana meluncurkan setidaknya empat tim baru pada tahun 2023. Perusahaan ini juga fokus memasuki pasar Jepang dan Amerika Serikat dengan tim yang akan debut mengikuti proses K-pop.

    4. Bagaimana perkembangan Weverse? Weverse telah meluncurkan layanan streaming langsung melalui penggabungan dengan Naver V LIVE pada Juli. Platform ini kini dapat menayangkan konser dan acara berskala besar secara langsung.

    5. Apa rencana HYBE di industri game? HYBE telah meluncurkan game "In The Seom with BTS" dan berencana memperluas jajaran game melalui kesepakatan penerbitan. Perusahaan ini juga akan mengumumkan rencana bisnis game yang ambisius pada November.

    6. Bagaimana dampak wajib militer BTS terhadap HYBE? HYBE telah mempersiapkan diri untuk wajib militer BTS jauh sebelumnya. Perusahaan ini telah mengamankan konten yang memungkinkan BTS tetap terhubung dengan penggemar di masa depan.

    7. Apa itu HYBE LATIN AMERICA? HYBE LATIN AMERICA adalah divisi HYBE yang dibentuk pada November 2023 untuk memasuki pasar musik Latin Amerika. Divisi ini sedang membangun infrastruktur, termasuk studio di Mexico City, dan merekrut produser serta artis.

    8. Bagaimana cara mengakses HYBE_STORIES di Wattpad? HYBE_STORIES dapat diakses melalui langganan Wattpad Premium+ atau dengan menggunakan Wattpad Coins. Cerita-cerita ini tidak dapat dibuka selama masa uji coba gratis Premium+.

    9. Dalam bahasa apa HYBE_STORIES tersedia? HYBE_STORIES di Wattpad tersedia dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Saat ini belum ada rencana untuk memperluas ketersediaan ke bahasa lain.

    10. Bagaimana cara mendapatkan pemberitahuan saat bagian baru HYBE_STORIES dirilis? Untuk mendapatkan pemberitahuan, tambahkan HYBE_STORIES ke Library Anda di Wattpad. Caranya dengan mengetuk ikon "+" di samping tombol "Start Reading" dan pilih "Library (Private)".

    HYBE terus berinovasi dalam industri hiburan, mengembangkan berbagai platform dan teknologi baru untuk meningkatkan pengalaman penggemar. Dengan strategi multi-label dan ekspansi global, HYBE berusaha mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam industri musik K-pop dan internasional.

    Posting Komentar

    Lebih baru Lebih lama

    نموذج الاتصال